Kimia merupakan Ilmu yang
mempelajari tentang komposisi, struktur dan sifat materi serta perubahan dan
energy yang menyertainya. Sejarah kimia sudah dimulai sejak jaman mesir kuno, lebih dari 3000 tahun SM.
Sebagai contoh kebudayaan mengawetkan mayat, mumifikasi yang menggunakan bahan
pengawet berupa balsam, natron (garam) dan kain linen, peleburan material logam,
ekstrasi logam dari bijihnya, membuat
keramik dan kaca, fermentasi bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan
lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat
paduan logam seperti perunggu dan lain sebagainya.
Namun mereka tidak
berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakan serta
perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi
dengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu
pengetahuan.
Lain halnya dengan Democritus
dari abdera, Yunani utara yang hidup sekitar 460 SM – 370 SM Dia seorang ahli
filsafat Yunani sudah mempunyai
pemikiran bahwa materi (realita) tersusun dari partikel-partikel yang jauh
lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep tersebut
hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen, sehingga belum pantas
disebut sebagai teori kimia.
Ilmu kimia sebagai
ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa
Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka
adalah Jabir ibn Hayyan (700-778) dari Kuffah Irak, yang lebih dikenal di Eropa
dengan nama Latinnya, Geber. Ilmu itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yang
berarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah segala bangsa di muka
bumi ini meminjam istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie
(Perancis), chemie (Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).
Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh
Robert Boyle (1627–1691) melalui
karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia
mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya. Pada tahun 1789 terjadilah
dua jenis revolusi besar di Perancis yang mempunyai dampak bagi perkembangan
sejarah dunia. Pertama, revolusi di bidang politik tatkala penjara Bastille
diserbu rakyat dan hal ini mengawali tumbuhnya demokrasi di Eropa. Kedua, revolusi
di bidang ilmu tatkala Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menerbitkan
bukunya, Traite Elementaire de Chimie, hal ini mengawali tumbuhnya kimia
modern. Dalam bukunya Lavoisier mengembangkan hukum kekekalan massa. Sementara
itu Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya
dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada
tahun 1869.
Beberapa tokoh kimia yang berperan dalam perkembangan teori atom :
1. Democritus
Demokritos lahir
di kota Abdera, Yunani Utara. Ia
hidup sekitar tahun 460 SM hingga 370 SM. Demokritos dan gurunya, Leukippos,
berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang membentuk realitas. Demokritos
menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi. Karena
itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa
Yunani atomos: a berarti "tidak" dan tomos
berarti "terbagi")
2. Jabir Ibn Hayyan
Abu Musa Jabir
bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat,
diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 M dan wafat pada tahun
803 M pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Kontribusi terbesar
Jabir adalah dalam bidang kimia. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di
dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang
terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Kontribusi
lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi,
distilasi,
kalsinasi, sublimasi
dan penguapan
serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
3. Antoine Laurent Lavoiser
Antoine-Laurent
de Lavoisier (lahir di Paris, 26 Agustus 1743 – meninggal
di Paris, 8 Mei
1794 pada umur 50
tahun). Terkenal dengan Hukum kekekalan
massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam
sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) )
4. Jhon Dalthon
John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester,
Inggris.
Ia mencetuskan teori pertama tentang atom pada waktu itu.
Berikut ini adalah postulat-postulat
dalam teori atom Dalton :
i.
Setiap unsur terdiri atas partikel
yang sudah tidak dapat terbagi lagi yang dinamakan atom.
ii.
Atom-atom dari suatu unsur adalah
identik. Atom-atom dari suatu unsur yang berbeda mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, termasuk mempunyai massa yang berbeda.
iii.
Atom dari suatu unsur tidak dapat
diubah menjadi unsur yang lain, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi
kimia hanya merupakan penataan ulang atom.
iv.
Senyawa terbentuk ketika atom-atom
dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan perbandingan tertentu.
5. Joseph Louis Proust
Joseph Louis Proust lahir
pada tanggal 26 September 1754 di Angers,Prancis. Menurut Proust, suatu senyawa
terdiri atas unsur-unsur dengan perbandingan yang selalu tepat sama. Dengan
kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur yang tetap.
Hukum ini di kenal dengan Hukum Perbandingan Tetap. Misalnya, air terdiri dari 8/9
massa oksigen
dan 1/9 massa hidrogen
6. Eugen Goldstein
Goldstein lahir
pada tahun 1850 di kota Gleiwitz, yang kini dikenal sebagai Gliwice,
Polandia. Ia adalah penemu dari sinar anode,
dan juga disebut sebagai penemu proton. Pada tahun 1886, sebelum hakikat sinar katoda
ditemukan, Goldstein melakukan
suatu percobaan dengan tabung sinar katoda dan menemukan fakta berikut. Yaitu
apabila katode tidak berlubang ternyata gas di belakang katode tatap gelap.
Namun, bila pada katode tidak berlubang ternyata gas di belakang katode menjadi
berpijar. Hal ini menunjukkan adanya radiasi yang berasal dari anode, yang
menerobos lubang pada katode dan memijarkan gas dibelakang katode itu. Radiasi
itu disebut sinar anode atau sinar positif atau sinar terusan. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa sinar terusan merupakan radiasi partikel (dapat memutar
kincir) yang bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub
negatif). Partikel sinar terusan ternyata bergantung pada jenis gas dalam
tabung. Artinya, jika gas dalam tabung diganti, ternyata dihasilkan partikel
sinar terusan dengan ukuran yang berbeda. Partikel sinar terusan terkecil
diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian disebut proton. Muatan maupun massa
partikel sinar terusan dari gas lain selalu merupakan kelipatan bulat dari
massa dan muatan proton, sehingga diduga bahwa partikel itu terdiri atas
proton-proton.
7. Joseph Jhon Thomson
Joseph John
Thomson (1856-1940) lahir di Creetham Hill, pinggiran
kota Manchester
pada tanggal 18 Desember 1856. Percobaan tabung sinar katoda pertama kali
dilakukan William Crookes (1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya
seberkas sinar yang muncul dari arah katoda menuju ke anoda yang disebut sinar
katoda. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu
pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda.
Hasil
percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom
karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik.
berdasarkan besarnya simpangan sinar katode dalam medan listrik, Thomson dapat
menentukan nisbah muatan terhadap massa (nilai e/m) dari partikel sinar katode
sebesar 1.76 x 108 Coulomb/gram
Pada tahun 1900,
J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai roti kismis. Menurut Thomson,
atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis.
8. Robert Andrew Milikan
Robert
Andrews Millikan (lahir 22 Maret 1868 – meninggal 19 Desember
1953. Lahir di Morrison, Illinois,
U.S. Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan
menentukan Besarnya muatan dalam electron.
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Bila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik kekutub positif medan listrik. milikan
menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu bulat dari suatu muatan
tertentu, yaitu 1.602 x 10-19 coulomb.
Hasil percobaan Milikan dan Thomson
diperoleh muatan elektron –1 dan massa electron 0, sehingga diperoleh data
fisis e/m = 1.76 x 108 Coulomb/gram, e = 1.602 x 10-19
coulomb maka massa elektron = 9.11 x 10-28 gram.
9. Wilhelm Conrad Rontgen
Wilhelm Conrad
Rontgen penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Ia menemukan bahwa tabung
sinar katode dapat menghasilkan sinar yang berdaya tembus tinggi.
pada
tanggal 5 November 1895 Penelitiannya Ia mulai dengan
mengalirkan listrik secara langsung melalui tabung sinar katoda yang
ditempatkan dalam kotak kardus yang telah dihitamkan. Ketika ia menyalakan
tabung tersebut, tak sengaja ia menangkap pancaran cahaya di luar kotak. Cahaya
tersebut berasal dari selembar kertas berlapis barium platinocianida. Ketika
Rontgen mematikan sinar katoda, cahaya tersebut ikut padam. Kemudian ia
mengambil kertas berlapis barium platinocianida ke ruang sebelah yang terhalang
oleh tirai dan pintu. Ketika ia menyalakan tabung sinar katoda, kertas itu
bercahaya lagi. Cahaya ini tidak kasat mata dan dapat menembus kotak kardus
maupun material lain, serta dapat membekas pada plat foto. Rontgen menyebut
sinar misterius tersebut dengan nama sinar-X. Pada tahun 1896, ia menunjukkan
bahwa sinar-X dapat menggambarkan struktur tulang jari dan pergelangan tangan
manusia. Atas penemuannya ini, Sinar X dikenal juga
dengan sebutan sinar Rontgen.
10.Ernest Rutherford
Ernest Rutherford
lahir pada tanggal 30 Agustus 1871, di Nelson, Selandia Baru. Setelah penemuan
proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan
penelitian penembakan lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya
partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Jika atom
terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang
ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga
muncullah istilah inti atom.
Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan
konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan
zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari pengamatan
mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng
emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada
penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh
fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan
lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan sebagai berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan sebagai berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
percobaan tersebut, Rutherford menyusun suatu model atom untuk menyempurnakan
model atom Thomson. Model yang dikembangkan oleh Rutherford adalah sebagai
berikut.
i.
Atom tersusun atas inti atom yang
bermuatan positif dan elektron- elektron yang bermuatan negatif.
ii.
Sebagian
besar volume atom merupakan ruang kosong yang massanya terpusat pada inti
atom. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah muatan positif harus
sama dengan jumlah muatan negatif.
iii.
Di dalam atom, elektron-elektron bermuatan
negatif selalu bergerak mengelilingi inti atom.
11.Niels Bohr
Niels Bohr lahir di Kopenhagen,
Denmark, 7 Oktober 1885. Pada tahun 1913, Bohr menerapkan
konsep mekanika kuantum untuk model atom.
Berdasarkan analisis spektrum atom,
Niels Bohr mengajukan model atom sebagai berikut :
i.
Dalam elektron terdapat lintasan-lintasan
tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau
menyerap energi. lintasan itu, yang juga disebut kulit atom, adalah orbit
berbentuk lingkaran dengan jari-jari tertentu. tiap lintasan ditandai dengan
satu bilangan bulat yang disebut bilangan kuantum utama (n), mulai dari 1, 2,
3, 4, dan seterusnya, yang dinyatakan dengan lambang K, L, M, N, dan
seterusnya. Lintasan pertama, dengan n = 1, dinamai kulit K, dan seterusnya.
makin besar harga n (makin jauh dari inti), makin besar energi elektron yang
mengorbit pada kulit itu.
ii.
Elektron hanya boleh berada pada
lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh
berada di antara dua lintasan. lintasan yang akan ditempati oleh elektron
bergantung pada energinya. pada keadaan normal (tanpa pengaruh luar), elektron
menempati tingkat energi terendah. keadaan seperti itu disebut tingkat dasar
(ground state).
iii.
elektron dapat berpindah dari satu kulit ke
kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energi.
perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai penyerapan energi.
sebaliknya, perpindahan elektron ke kulit lebih dalam akan disertai pelepasan
energi.
12. Louis
Victor de Broglie
Louis-Victor-Pierre-Raymond,
duc de Broglie
(banyak dikenal sebagai Louis de Broglie; lahir di Dieppe, Seine-Maritime,
Perancis, 15 Agustus
1892. Pada 1924, tesis doktoralnya
mengemukakan usulan (hipotesis) bahwa benda yang bergerak memiliki sifat gelombang
yang melengkapi sifat partikelnya. Hipotesis de Broglie kemudian terbukti
kebenarannya, ketika ditemukan bahwa elektron menunjukan sifat difraksi seperti
halnya sinar X. Sifat gelombang dari elektron digunakan dalam mikroskop
elektron.
13. Max
Planck
Max Karl Ernst Ludwig Planck
(lahir di Kiel,
Schleswig-Holstein, Jerman, 23 April
1858 . Pada 1899, dia menemukan sebuah
konstanta dasar, yang dinamakan konstanta
Planck, dan, sebagai contoh, digunakan untuk menghitung energi foton. Pada tahun 1900, Max Planck
memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi menjadi beberapa paket atau
kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk menjelaskan sebaran intensitas
radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Planck menyimpulkan bahwa
atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah
tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap
oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum.
Planck menemukan bahwa energi foton (kuantum) berbanding lurus dengan frekuensi
cahaya.
dengan
14. Werner
Heisenberg
Werner Karl
Heisenberg lahir di Würzburg, Jerman, 5 Desember 1901. Pada tahun 1927 ia memikirkan sifat kuantum dasar pada elektron. Ia
mewujudkan bahwa tindakan pengukuran sifat elektron dengan menembakkannya
dengan sinar
gamma akan mengubah perilaku elektron. Ia menghubungkannya dalam persamaan
menggunakan tetapan Planck, dan menyebutnya teori ketidakpastian. Ia
menetapkan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu
dari inti atom”.
15. Erwin
schrodinger
Erwin Rudolf Josef Alexander
Schrödinger lahir di Wina, Austria-Hongaria, 12 Agustus
1887. pada tahun 1925, menjelaskan
hubungan ruang dan waktu
pada sistem mekanika kuantum. Erwin Scrodinger memecahkan
prinsip ketidakpastian heisenberg dengan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.Dengan menggunakan notasi bra-ket Dirac,
definisi persamaan Schrödinger adalah:
i adalah bilangan
imaginer,
adalah waktu, ∂ / ∂
adalah turunan parsial terhadap
, ħ adalah konstanta
Planck dibagi 2π, ψ(
) adalah fungsi gelombang, dan H(
) adalah Hamiltonian.
Model atom dengan orbital
lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika
kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung probabilitas penemuan elektron dalam sebuah atom pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti atom. Dari fungsi inilah kita dapat menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menunjukkan kebermungkinan lokasi elektron. Oleh karena itu, istilah orbital atom dapat pula secara langsung merujuk pada daerah tertentu pada sekitar atom yang ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan penemuan elektron.Secara spesifik, orbital atom menyatakan keadaan-keadaan kuantum yang mungkin dari suatu elektron dalam sekumpulan elektron di sekeliling atom. berikut adalah bentuk bentuk orbital atom, bentuk s, p, d dan f
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.Fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung probabilitas penemuan elektron dalam sebuah atom pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti atom. Dari fungsi inilah kita dapat menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menunjukkan kebermungkinan lokasi elektron. Oleh karena itu, istilah orbital atom dapat pula secara langsung merujuk pada daerah tertentu pada sekitar atom yang ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan penemuan elektron.Secara spesifik, orbital atom menyatakan keadaan-keadaan kuantum yang mungkin dari suatu elektron dalam sekumpulan elektron di sekeliling atom. berikut adalah bentuk bentuk orbital atom, bentuk s, p, d dan f
16. James
Chadwick
James
Chadwick lahir di Bollington, Cheshire, Inggris, 20 Oktober
1891. Chadwick
memakai hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan
bahwa nomor
atom suatu unsur kimia sama dengan muatan nuklir. Ia dan
Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel
tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental
sampai 1932. Pada
tahun tersebut, Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan
partikel α memancarkan suatu partikel yang mempunyai daya tembus yang sangat
tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel
ini diberi nama neutron. Sifat-sifat neutron adalah :
1.
Tidak bermuatan karena
sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke kutub positif dan negatif.
2.
Mempunyai massa yang hampir sama
dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
0 comments:
Post a Comment