Sifat periodik unsur adalah sifat unsur yang berubah secara
beraturan sesuai dengan kenaikkan nomor atomnya dalam tabel periodik unsur.
Sifat-sifat periodik itu diantaranya adalah Jari-jari atom, Energi ionisasi,
Afinitas elektron dan Keelektronegatifan unsur.
Jari-Jari Atom
Jari-jari atom atau radius atom simbol r adalah
jarak dari inti antom dengan elektron pada lintasan terluar. Elektron menempati
lintasan-lintasan tertentu dalam atom sesuai dengan bilangan kuantum utama. Sehingga apabila bilangan kuantum utama meningkat, maka ukuran awan elektron meningkat pula. Awan elektron inilah
yang memberikan bentuk dan ukuran pada atom. Jari jari atom ukurannya sangat
kecil. Jari-jari lintasan orbit
elektron yang terdekat dengan inti n =1,
adalah 0.529 x 10 -10 meter atau 0,529 Amstrong. Jari-jari
atom diukur dengan metoda tertentu. Karena ukurannya yang sangat kecil dan
posisi elektron merupakan fungsi probability maka definisi lintasan terluar
merupakan suatu hal yang tidak mutlak dan pengukuran jari-jari atom menjadi
sulit. Metode pengukuran ini bervariasi, nilai jari-jari atom dapat diperoleh
melalui pengukuran eksperimental, atau dihitung secara model teoritis. Untuk
berbagai tujuan atom dapat dimodelkan menyerupai bola. Meskipun ini merupakan
perkiraan kasar, namun pemodelan ini mampu menjelaskan beberapa fenomena yang
terjadi seperti difusi cairan, susunan atom dan ion dalam kristal dan bentuk
bentuk molekul. Dalam pendekatan ini definisi Jari-jari atom adalah
setengah jarak antara pusat
molekul diatomik homonuklir (molekul diatomik berarti
molekul yang terbentuk dari dua atom dari unsur yang sama. Sebagai Sebuah representasi visual berikut adalah jari-jari atom dari atom hidrogen. Jari jari atom hidrogen merupakan setengah jarak antara inti atom hidrogen
dalam molekul hidrogen diatomik.
Didalam tabel periodik kecenderungan jari-jari atom dalam satu golongan
dari atas ke bawah adalah meningkat atau bertambah besar dengan meningkatnya
bilangan kuantum utama sehingga jumlah lintasannyapun bertambah banyak dan atom
bertambah besar. Sementara jari-jari atom akan berkurang atau mengecil dalam satu periode
dari kiri kekanan. Hal ini dikarenakan dalam satu periode memiliki tingkat
energi yang sama namun muatan inti positif bertambah besar sejalan dengan
bertambahnya nomor atom, maka dengan keadaan inilah elektron yang ada pada
tingkat energi yang sama namun muatan inti positif yang lebih besar menyebabkan
awan elektron tertarik lebih kuat sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.
Energi
ionisasi
Energi ionisasi
adalah besarnya energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron dari suatu
atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan +1. Energi ionisasi ini diberi
satuan kJ/mol. Energi ionisasi dapat
berupa energi ionisasi pertama, kedua, ketiga dan seterusnya bergantung jumlah
elektron valensi yang ada pada atom unsurnya. Energi ionisai pertama adalah energi
yang diperlukan untuk melepas satu elektron pertama pada atom netral. Energi
ionisai kedua adalah energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron kedua
dan seterusnya. Dimana E2> EI. Berikut daftar grafik 20 unsur pertama beserta energi
ionisasi pertamanya.
Unsur
|
Energi ionisai Ke :
|
||
1
|
2
|
3
|
|
kJ/mol
|
kJ/mol
|
kJ/mol
|
|
H
|
1,312
|
-
|
-
|
He
|
2,371
|
6,247
|
-
|
Li
|
520
|
7,297
|
11,810
|
Be
|
900
|
1,751
|
14,840
|
B
|
800
|
2,430
|
3,659
|
C
|
1,088
|
2,352
|
4,619
|
N
|
1,402
|
2,857
|
4,577
|
O
|
1,314
|
3,391
|
5,301
|
F
|
1,681
|
3,375
|
6,045
|
Ne
|
2,080
|
3,963
|
6,278
|
Na
|
497
|
4,565
|
6,912
|
Mg
|
738
|
1,450
|
7,732
|
Al
|
577
|
1,816
|
2,744
|
Si
|
786
|
1,577
|
3,229
|
P
|
1,012
|
1,896
|
2,910
|
S
|
1,000
|
2,260
|
3,380
|
Cl
|
1,256
|
2,297
|
3,850
|
Ar
|
1,520
|
2,665
|
3,947
|
K
|
419
|
3,069
|
4,600
|
Ca
|
589
|
114
|
4,941
|
Dan berikut ini adalah grafik Energi ionisasi terhadap kenaikkan nomor atom unsur :
Semakin besar energi
ionisasi, maka semakin sukar atom itu melepaskan elektron terluarnya. Jadi dapat
dikatakan semakin stabil atom tersebut. Besar kecilnya energi ionisasi
bergantung pada gaya tarik inti terhadap elektron di kulit terluar. Semakin besar
gaya tarik inti maka semakin besar pula energi ionisasinya. Energi ionisasi
unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin berkurang dikarenakan
ukuran jari-jari atom yang semakin besar sehingga inti dan elektron berjauhan
maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar menjadi semakin lemah. Sementara
dalam satu periode dari kiri ke kanan Energi ionisasi bertambah besar dengan
bertambahnya jumlah proton pada level energi yang tetap sama sehingga gaya
tarik inti bertambah besar.
Afinitas
elektron
Afinitas elektron adalah besarnya
energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas pada waktu menerima
satu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
Contoh: Cl(g) + e- Ã Cl-(g) EA = -349 kJ mol-1
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil,
energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang
terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda
positif (+). Unsur-unsur halogen (Gol. VII A) mempunyai afinitas elektron
paling besar/paling negatif yang berarti paling mudah menerima elektron.
Semakin besar harga afinitas elektron suatu
atom, maka semakin mudah unsur tersebut membentuk ion negatif. Afinitas
elektron unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah berkurang dan dalam
satu periode dari kiri ke kanan bertambah. Dari grafik diatas terlihat bahwa
logam-logam alkali memiliki harga afinitas elektron yang mendekati nol, artinya
logam logam ini tidak suka membentuk anion. Afinitas
elektron dihitung dari tarikan antara elektron yang datang dengan inti antom.
Apabila tarikan inti lebih kuat, maka energi yang dilepaskan makin besar. Faktor
yang mempengaruhi tarikan ini sama dengan faktor yang berpengaruh pada energi
ionisasi yakni diantaranya adalah pengaruh muatan inti dan jarak inti dengan
elektron terluar. Makin besar jarak inti, tarikan akan berkurang dan energi
yang dilepaskan sebagai afinitas elektron juga berkurang.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan
merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam ikatannya.
Besarnya harga keelektronegatifan bersifat relatif antara suatu atom dengan
atom lain. Linus Pauling (1932) memberi harga tertinggi pada fluor (4) karena
paling mudah
membentuk ion negatif. Beberapa harga keelektronegatifan beberapa unsur dalam
skala pauli disajikan dalam Tabel berikut
: