Wudhu merupakan bentuk peribadatan kepada Allah dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan di empat anggota badan yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki dengan cara yang tertentu untuk menghilangkan hadats kecil. Selain itu wudhu juga merupakan bagian dari menjaga kebersihan anggota badan kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai orang orang yang bersih, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
‘’Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersih (Al-Baqoroh :222)’’. Semua orang beriman pastilah ingin dicintai oleh Allah. dan orang beriman pastilah mencintai kebersihan. dan salah satu cara menjaga kebersihan badan adalah dengan berwudhu.
Fadhilah atau keutamaan Wudhu dapat menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam "Barang siapa yang berwudhu lalu membaguskannya, maka akan keluar kesalahan-kesalahannya dari badannya bahkan sampai keluar dari bawah kuku-kukunya". (Hadits riwayat Muslim)
Dalam menjalankan ibadah, seperti sholat, tidak akan sah tanpa berwudu dahulu. Inti dan ruh dari sholat adalah seorang hamba harus sadar bahwa dia sedang berada di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Agar fikiran bisa siap untuk itu dan bisa terlepas dari kesibukankesibukan duniawi, maka diwajibkanlah wudhu sebelum sholat karena wudhu adalah sarana untuk menenangkan dan meredakan fikiran dari kesibukan-kesibukan duniawi untuk siap melaksanakan sholat. Allah SWT Berfirman :
‘’Wahai orang-orang yang beriman jika kalian berdiri untuk (mendirikan) sholat maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian hingga ke siku-siku dan basuhlah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki kalian hingga kedua mata kaki. (Al-Maidah : 6).
Didalam melaksanakan wudhu ada fardhu atau rukun-rukun yang harus dipenuhi yaitu : Niat, Membasuh muka, Membasuh kedua tangan sampai kedua siku, Mengusap (menyapu) seluruh kepala, Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, dan Tertib (berurutan).
Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagimana cara kita melakukan wudhu, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari muslim :
‘’Humran, bekas hamba sahaya Utsman, mengatakan bahwa ia melihat Utsman bin Affan minta dibawakan bejana (air). (Dan dalam satu riwayat darinya, ia berkata, "Aku membawakan Utsman air untuk bersuci, sedang dia duduk di atas tempat duduk, lalu dia berwudhu dengan baik. Lalu ia menuangkan air pada kedua belah tangannya tiga kali, lalu ia membasuh kedua nya. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya di bejana, lalu ia berkumur, menghirup air ke hidung [dan mengeluarkannya. Kemudian membasuh wajahnya tiga kali, dan membasuh kedua tangannya sampai ke siku tiga kali, lalu mengusap kepalanya, lalu membasuh kedua kakinya sampai ke dua mata kakinya tiga kali. Setelah itu ia berkata, ["Aku melihat Nabi saw. berwudhu di tempat ini dengan baik, kemudian] beliau bersabda, 'Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian [datang ke masjid, lalu] shalat dua rakaat, yang antara kedua shalat itu ia tidak berbicara kepada dirinya [tentang sesuatu ], [kemudian duduk,] maka diampunilah dosanya yang telah lampau’’.
Secara ringkas dapat dijelaskan tata cara wudhu sebagai berikut :
- Niat berwudhu’ (dalam hati) untuk menghilangkan hadats
- Membaca basmalah
- Membasuh dua telapak tangan sebanyak tiga kali
- Berkumur sebanyak tiga kali, menghirup air ke hidung (Istinsyaq) sebanyak tiga kali, dan menyemprotkan air (istin-tsar) dari hidung ke sebelah kiri
- Membasuh muka sebanyak tiga kali.
- Membasuh dua tangan hingga siku sebanyak tiga kali.
- Menyapu seluruh kepala berikut dua telinga sebanyak satu kali sapuan.
- Membasuh dua kaki hingga mata kaki sebanyak tiga kali.
Kemudian kita berdoa, mengangkat tangan seraya menghadap kiblat : “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai bagian dari golongan orang-orang yang (selalu) bertobat serta jadikanlah aku sebagai bagian dari golongan orang-orang yang selalu bersuci.”
Wudhu menjadi batal atau tertolak, sehingga harus kita ulangi apabila kita keluar sesuatu dari dua jalan (qubul dan dubur) seperti Kencing, buang air besar, dan kentut atau Keluarnya air mani, wadi, dan madzi , Tidur lelap (dalam keadaan tidak sadar), Hilangnya akal karena mabuk, pingsan dan gila, dan Memakan daging unta.
Selain bernilai ibadah, Wudhu juga memiliki nilai-nilai kesehatan yang sangat baik untuk tubuh kita "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan -yang dimaksud adalah aktivitas wudhu'- adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi ( menjadikan badan rileks ) dan menghilangkan tensi tinggi ( emosi ).
Apabila kita hendak tidur, kita juga harus membiasakan untuk berwudhu lebih dulu seperti wudhu untuk shalat.Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu') maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap 'Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'".
Seseorang yang berwudhu' sebelum tidur, maka ia tidur didalam keadaan suci dan apabila kemudian ia bangun, maka malaikat turut membacakan doa untuk memintakan ampun orang tersebut dari Allah SWT. Dengan hadits ini Rasulullah SAW memberikan semangat kepada kita supaya berwudhu' sebelum tidur karena Allah adalah Zat yang Maha Suci dan mencintai kesucian. Oleh karena itu, orang yang berwudhu' sebelum tidur adalah orang-orang yang memenuhi panggilan Allah ini, yaitu menjaga kesucian.
Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Syaithan mengikat tengkuk salah seorang diantara kamu ketika ia tidur dengan 3 ikatan. Kemudian syaithan itu meniup tiap-tiap ikatan dengan ucapan masih panjang waktu malam, kerana itu teruslah tidur. Apabila ternyata ia bangun lalu dia mengingati Allah, nescaya ikatannya itu akan terlepas. Jika ia berwudhu' maka akan terlepas satu lagi ikatan dan jika ia sholat, maka akan terlepas pulalah seluruh ikatan sehingga ia bangun dengan badan yang bersih serta semangat yang segar. Tetapi jika dia tidak bangun, maka perasaannya menjadi lemah lagi malas". (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.)
Setiap orang yang merebahkan dirinya untuk tidur, maka pada saat itu syaithan akan mengikat 3 simpul talinya pada diri yang bersangkutan . Apabila ternyata orang itu terus tidur sampai kewaktu pagi berarti syaithan itu berhasil, tetapi apabila ia bangun ditengah malam, kemudian dia ingat kepada Allah, maka ikatan syaithan tersebut terlepas dan apabila ia kemudian berwudhu' maka ikatan tali syaithan yang kedua terlepas. Dan jika ia kemudian berdiri untuk solat malam, maka lepaslah seluruh ikatan tali syaithan tersebut dan orang semacam ini akan menikmati kesegaran badan dan kesegaran rohani pada pagi harinya, sehingga rasa malas menjadi hilang.
Peneliti bernama Muhammad Salim dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariah dengan studinya tentang manfaat medis yang digali dari ibadah wudhu mengatakan, orang yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak, kotoran debu lebih ke dalam. Rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun orang-orang yang teratur berwudhu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih dan tidak ada debu. Menurut pengamatan melalui mikroskop, hidung orang-orang yang tidak berwudhu merupakan tempat pertumbuhan kuman dalam jumlah besar yang cepat penularannya.
Wudhu merupakan senjata bagi orang mukmin, wudhu tidak hanya sekedar membersihkan anggota bandan yang zahir dan bukan sekedar mensucikan badan yang dilakukan secara berulang setiap hari. Pengaruh kejiwaan dan kemulian rohani yang dirasakan seorang muslim setelah berwudhu lebih besar dari hanya sekedar diungkapkan dengan kata-kata, terutama bila dia telah melakukan wudhu dengan sempurna dan baik.
Wudhu memang memiliki peranan yang besar bagi kehidupan seorang muslim. Karena wudhu akan menjadi selalu sadar dan enegrik dalam hidup kita. Tidak diragukan lagi manfaatnya sangat besar bagi kesehatan secara uum. Berikut keajaibaan wudhu bagi kesehatan antara lain:
- Berkumur-kumur, penelitian modern menetapkan berkumur-kumur dapat menjaga mulut dan tenggorakan dari peradangan dan menjaganya dari terjadinya peradangan gusi. Hal ini karena berkumur-kumur berfungsi memelihara gigi dan membersihkannya dari sisa-sisa makanan yang masih menempel. manfaat lain yang sangat penting adalah ia dapat menguatkan sebagian urat wjaah dan menjaga kebersihannya. Ini merupakan suatu latihan penting yang telah dikenalkan oleh para pakar pendidikan olahraga.
- Membasuh hidung, sebuah penelitian yang dilakukan kelompok dokter di universitas Alexendria yang menetapkan pada umumnya, orang-orang yang berwudhu secara terus menerus hidungnya bersih dari debu, kuman, dan bakteri.
- Membasuh wajah dan kedua tangan hingga kedua siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan keringat dari permukaan kulit, Air wudhu juga berfungsi membersihkan kulit dari kandungan minyak yang tertahan di kelenjar kulit.
- Membasuh kedua kaki seraya memijat-mijat dengan baik akan menciptakan perasaaan tenang dan nyaman, karena dikakilah terletak semua urat yang berhubungan dengan seluruh anggota badan.
- Rahasia lainyanya menurut penelitian ilmiah peredaran darah di bagian atas anggota badan, kedua tanggan, kedua lengan, bagian bawah badan seperti kedua telapak kaki dan kedua betis termasuk lemah. Sebab tempatnya yang jauh dari pusat peredaran darah, yaitu jantung. Bila anggota ini semua dibasuh seraya dipijat-pijat dengan penuh perhatian maka hal ini akan berdampak memperlancar perederaan darah sehinga menambah stamina tubuh.
Manfaat wudhu
Ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Tak salah bila Allah mewajibkan syariat wudhu ini sejak 14 abad silam kepada umat Islam. Di dalamnya terkandung hikmah dan manfaat yang sangat besar. Bahkan, bila seseorang melaksanakan dan mengerjakan wudhu dengan baik dan benar, niscaya tubuhnya akan senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Baik penyakit kulit, asma, kanker, pilek, sinusitis, migren, kudis, kurap, dan lain sebagainya.
Dunia ilmu kesehatan mengenal berbagai macam metode dan pencegahan penyakit. Bahkan, ribuan tahun silam, ilmu kesehatan Tiongkok mengenal istilah akupunktur, yaitu suatu metode kesehatan dengan cara tusuk jarum. Ada ribuan titik yang harus ditusuk dengan jari, jika ingin mendapatkan kesehatan yang prima. Dan tidak mudah mempelajari titik-titik itu, karena jumlahnya mencapai 4.000-5.000 titik.
Setelah akupunktur, muncul kemudian pengobatan refleksiologi, yaitu menekan titiktitik syaraf tubuh yang terletak pada kaki dan tangan. Jumlah titik refleksi di kaki dan tangan ini mencapai ratusan lebih.
Pada 1997, metode refleksi dan akunpunktur dianggap sebuah metode yang sangat rumit, karena banyaknya titik yang harus dipahami dan dihapalkan. Maka, seorang dokter yang bernama Gary Craig, asal Inggris, melakukan modifikasi teknik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan itu menjadi 18 titik. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ala Gary Craig ini dengan nama Emotional Freedom Technique (EFT). Teknik yang digunakan untuk pengobatan adalah dengan cara mengetok (tapping).
Kemudian pada tahun 2000-an, EFT ini dikembangkan lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan nama Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Teknik yang digunakan juga dengan cara mengetok (tapping). Dan jumlah titik yang diketok itu hanya ada 14. Dinamakan SEFT karena ia menggabungkan unsur doa dan kalimat thayyibah dalam tekniknya ini.
Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.
Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudlu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa.
Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki --memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.
Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. "Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu."
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I'jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu. "Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas (batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan.
Mencuci tangan dengan air dalam hati dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan dalil tidak ditemukan.
Tujuannya adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya' (keji) dan mungkar (dibenci)."
Buya Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. "Bukanlah kita hidup ini untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan, kita akan dihormati orang juga."
Mencegah penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.
Menurut sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.
Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. "Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian," kata Salim.
Dari penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasul SAW pernah bersabda, "Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (memasukkan air ke hidung), kecuali jika kamu berpuasa."
slain itu, wudhu juga memiliki beberapa manfaat lain :
1. Sarana pembentukan karakter dan melatih kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
2. Terapi alami yang terbukti secara ilmiah untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit.
3. Membasuh wajah akan memberi efek positif pada usus, ginjal, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
4. Membasuh kaki akan memberikan efek positif pada kelenjar pituitary otak yang bertugas mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon).
5. Membasuh telinga dan memijat bagian-bagiannya dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit.
6. Dapat mencegah penyakit kanker kulit, yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit.
7. Membasuh wajah dapat meremajakan sel-sel kulit wajah dan membantu mencegah munculnya keriput.
8. Meremajakan selaput lendir yang memiliki peran penting bagi pertahanan tubuh.
9. Menjadikan seorang muslim selalu tersadar, bersemangat dan bersinar.D
10. Dan ini yg terpenting! Wudhu dapat melindungi anda dari pengaruh guna2 atau pengaruh setan sehingga anda terhindar dari kejahatan gaib seperti guna-guna,santet,teluh,pelet,hipnotis,dsb
4 comments:
Subhanalloh yaa,, banyak sekali fadilah yang diperoleh dari wudhu kita...!
Subhanallah..
ya..banyak sekali fadilah dari berwudhu..
Dari sisi ilmu kesehatan sudah terbukti bahwa wudhu itu memiliki manfaat yg luar biasa dilihat dari hasil penelitian yang saudara komarudin jelaskan. Manfaat tersebut baru secara lahirnya/syariatnya saja, namun ada manfaat yang luar biasa pula bila dikaji secara bathin/hakikat dan inilah yg lebih utama jika kita dapat menjalankannya, karena dalam rangka kita shalat untuk menghadap Allah Yang Maha Suci. Diri kitapun harus suci secara Lahir Bathin.
Secara Lahir, dapat dengan mudah kita bersihkan diri ini dengan air, tapi secara bathin, dengan apa kita membersihkannya?
@Kaji diri :
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih, atas kunjungan Kaji Diri di blog saya. keadaan Suci lahir dan bathin merupakan dambaan bagi setiap insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Saat lahir kita kotor atau terkena nejis maupun saat berhadats kita bisa menyucikan lahir kita dengan berthoharoh sesuai dengan ilmu syariat atau fiqih yang telah dicontohkan oleh Nabi dan diajarkan oleh para ulama. Namun bagaimana saat bathin kita kotor??? bagaimana cara menyucikannya???
@ sahabat Kaji Diri yang dirahmati Allah,, bathin akan menjadi kotor manakala seseorang berbuat dosa, bathin kita menjadi kotor manakala terkumpul penyakit-penyakit ruhaniah seperti sombong, hasud, kikir, pelit, iri, dan dengki. maka untuk membersihkannya kita harus rajin memohon ampun kepada Allah SWT dengan beristighfar, berdzikir, membaca al qur'an, sholat malam, shaum, berkumpul dengan orang-orang sholeh, dan rajin sedekah. maka insya allah kita akan mendapatkan ketenangan bathin, ketenangan bathin inilah yang menandakan bathin kita itu bersih. terima kasih, demikian jawaban singkat saya. (komarudin)
Alhamdulillah, walaupun jawaban anda singkat tapi memiliki isi yang sangat padat sekali saudaraku komarudin.
Jadi lengkaplah uraian wudhu yang saudara sajikan baik dilihat secara lahir apalagi ditinjau dari ilmu kesehatan maupn secara bathin.
Secara bathin inilah menurut hemat saya yg senantiasa kita jaga karena ini yang sering kita hadapi dalam bermuamallah. Tanpa sadar kita sering terlibat kedalam perbuatan itu.
Ditinjau dari Hakikatnya, gerakan wudhu itu sendiri memiliki filosofi yang begitu tinggi sekali dari mulai membasuh telapak tangan hingga kaki yang tentunya ini berkaitan dengan pelaksanaan dalam kita bermuamallah tadi agar dapat menghindarinya.
Insya Allah, dalam kesempatan lainnya, sayapun akan mengulas masalah wudhu yang ditinjau secara Hakikat dalam blog saya "Riungan Kaji Diri" dan jika dikolaborasikan dengan tinjauan saudaraku komarudin mengenai wudhu dilihat dari sisi ilmu kesehatan, mudah2an dapat memberikan manfaat khususnya buat kita dan umumnya buat saudara-saudara kita lainnya.
Demikian saudaraku..haturnuhun..
Post a Comment