Tuesday, November 11, 2008

Pesatnya perkembangan pemahaman mengenai teori kecerdasan pada masa kini telah merubah anggapan bahwa teori kecerdasan rasional yang biasa disebut dengan intelligence quotient (IQ). Saat ini IQ bukan lagi satu-satunya prediktor kecerdasan seseorang (Agus E, 2005). Dewasa ini telah dikenal bermacam teori kecerdasan, seperti teori kecerdasan Emosional (Emotional intelligence ), kecerdasan spiritual ( spiritual intelligence ), kecerdasan kesuksesan ( successfully intelligence ), kecerdasan majemuk (multiple intelligence ), dan teori adversity quotient.

Teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence ) yang telah dicetuskan oleh Howard gardner pada tahun 1983 merupakan salah satu perkembangan penting dalam dunia pendidikan dewasa ini. Teori kecerdasan ini merupakan validasi tertinggi anggapan bahwa perbedaan individu adalah penting. Pemakaian teori multiple intelligence dalam dunia pendidikan sangat bergantung pada pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap atau berbagai cara orang belajar. Disamping pengenalan, pengakuan dan penghargaan terhadap setiap minat dan bakat masing-masing ( Julia J, 2001 ).

Belajar merupakan upaya peningkatan diri atau perubahan diri melalui berbagai proses dan latihan dan bukan merupakan peristiwa yang terjadi secara kebetulan ( Mulyati, 2005:5 ). Kebiasaan belajar yang baik tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Akan tetapi perlu dikembangkan secara bertahap. Kebiasaan belajar yang baik pada intinya adalah adanya rencana kegiatan belajar yang jelas dan adanya disiplin diri yang kuat untuk menepati apa yang telah direncanakan itu. ( Sumadi S, 1983:63 ).

Dalam upaya mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia perlu dikembangkan iklim belajar yang konstruktif bagi berkembangnya potensi kreatif para peserta didik sehingga dapat melahirkan gagasan baru dalam dunia pendidikan ( Mulyati, 2005:5 ).

Metode belajar kimia melalui multiple intellegence merupakan sebuah pendekatan belajar yang dapat digunakan oleh para peserta didik, termasuk mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar dalam mempelajari materi-materi perkuliahan. Oleh karena itu gagasan untuk menerapkan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence ) dalam belajar ilmu kimia merupakan suatu hal yang urgen guna mengembangkan rencana kegiatan belajar yang konstruktif yang dapat melahirkan potensi kreatif para mahasiswa.

  1. Identifikasi Masalah

Ruang lingkup penulisan karya tulis ini akan terfokus pada perencanaan pelajaran yang dapat mewujudkan konsep yang akan dipelajari dan mengidentifikasi intelegensi yang sekiranya paling tepat untuk digunakan dan paling disukai dalam belajar.

Jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan teori multiple intelegensi dapat membantu menerima keberadaan pelajaran atau unit kedalam kesempatan belajar yang banyak melibatkan perasaan dengan pengalaman belajar yang lebih fleksibel

Rancangan pelajaran berdasarkan multiple intellegensi merupakan pendekatan multiple intellegensi sebagai suatu kerangka pelajaran, harapan-harapan realistis harus dirangkai. hal yang penting dalam belajar dengan multiple intellegensi adalah bahwa alat-alat belajar itu tepat sesuai isinya.

  1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakng masalah dan identifikasi masalah dalam karya tulis ini, maka dapat dirumuskan masalah yang hendak dikaji yaitu:

Bagaimanakah proses belajar kimia melalui pendekatan teori multyple intellegence ?

  1. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini untuk mengidentifikasi proses belajar kimia melalui pendekatan teori multiple intellegenci.

  1. Manfaat penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis :

a. Memberi sumbangan bagi ilmu pendidikan , khususnya pendidikan kimia.

b. Dapat dijadikan bahan kajian bagi peneliti selanjutnya sehingga hasilnya lebih luas dan mendalam.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan informasi kepada para peserta didik, khususnya mahasiswa mengenai adanya metode belajar kimia melalui pendekatan teori muliple intelligence.

b. Mengembangkan rencana kegiatan belajar yang konstruktif yang dapat melahirkan potensi kreatif para mahasiswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori kecerdasan majemuk ( multiple intelligence ).

Dalam buku Frames of Mind, tahun 1983 Gardner menampilkan Theory of Multiple Intelligence yang memperkuat perspektifnya tentang kognisi manusia. Kecerdasan adalah bahasa-bahasa yang dibicarakan oleh semua orang dan sebagian dipengaruhi oleh kebudayaan di mana ia dilahirkan. Merupakan alat untuk belajar, menyelesaikan masalah, dan menciptakan semua hal yang bisa digunakan manusia (Linda C, 2002:2). Berikut ini deskripsi tujuh kecerdasan manusia menurut Gardner:

1) Linguistic Intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan utnuk berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks (Linda C, 2002:2)

kecerdasan linguistik, adalah kecerdasan dalam mengolah kata. Ini merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara. Jenis pemikiran inilah yang menghasilkan King Lear karya Shakespeare, Odyssey karya Homerus, dan Kisah Seribu Satu Malam dari Arab. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Mereka senang bermain-main dengan bunyi bahasa melalui teka-teki kata, permainan kata. Kadang-kadang mereka pun mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai fakta. Bisa jadi mereka adalah ahli sastra. Mereka gemar sekali membaca, dapat menulis dengan jelas, dan dapat mengartikan bahasa tulisan secara luas (Thomas A, 2002 ).

2) Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika) merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis (Linda C, 2002:2).

logis-matematis, adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram komputer. Newton menggunakan kecerdasan ini ketika ia menemukan kalkulus. Demikian pula dengan Einstein ketika ia menyusun teori relativitasnya. Ciri-ciri orang yang cerdas secara logis-matematis mencakup kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pla numeri, dan pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional (Thomas A, 2002 ).

3). Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara dimensi. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, mengemudikan diri sendiri dan objek melalui ruangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik. (Linda C, 2002:2).

Kecerdasan spasial adalah jenis kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. Siapa pun yang merancang piramida di Mesir, pasti mempunyai kecerdasan ini. Demikian pula dengan tokoh-tokoh seperti Thomas Edison, Pablo Picasso, dan Ansel Adams. Orang dengan tingkat kecerdasan spasial yang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi (Thomas A, 2002 ).

4). Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestetik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakkan objek dan ketrampilan-ketrampilan fisik yang halus. Jelas kelihatan pada diri atlet, penari, ahli bedah, dan seniman yang mempunyai ketrampilan teknik. Pada masyarakat Barat, ketrampilan-ketrampilan fisik tidak dihargai sebesar ketrampilan kognitif seseorang, tapi kemampuan ini hanya digunakan untuk bertahan hidup dan sebagai ciri penting pada peran-peran bergengsi (Linda C, 2002:2).

kinestetik-jasmani, adalah kecerdasan fisik. Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik-jasmani tingkat tinggi. Demikian pula Charli Chaplin, yang memanfaatkan kecerdasan ini untuk melakukan gerakan tap dance sebagai “Little Trampt”. Orang dengan kecerdasan fisik memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, atau merakit model. Mereka jua menikmati kegiatan fisik, seperti berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau berperahu. Mereka adalah orang-orang yang cekatan, indra perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu (Thomas A, 2002 ).

5). Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas kelihatan pada seseorang yang memiliki sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada. Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini antara lain: komposer, konduktor, musisi, kritikus dan pembuat alat musik begitupun pendengar yang sensitif (Linda C, 2002:3).

Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi. Bach, Beethoven, atau Brahms, dan juga pemain gamelan Bali atau penyanyi cerita epik Yusoslavia, semuanya mempunyai kecerdasan ini. Kecerdasan musikal juga dimiliki orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dan yang mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu (Thomas A, 2002 ).

6). Intrapersnal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. (Linda C, 2002:3).

Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan mudah mengakses perasaan sendiri, membedakan berbagai macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya. Contohnya orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan wirausahawan. Mereka juga sangat mawas diri dan suka bermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa mendalam Sebaliknya meraka sangat mandiri, sangat terfokus pada tujuan, dan sangat disiplin. Secara garis besar, mereka merupakan orang yang gemar belajar sendiri dan lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain.

7). Interpesonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Sebagaimana budaya Barat mulai mengenalkan hubungan antara akal dan tubuh, maka hal ini perlu disadari kembali pentingnya nilai dari keahlian dalam perilaku interpersonal. (Linda C, 2002:3).

kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasan ini terutama menuntut kemampuan untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat orang lain. Direktur sosial sebuah kapal pesiar harus mempunyai kecerdasan ini, sama halnya dengan pemimpin perusahaan besar. Seseorang yang mempunyai kecerdasan antarpribadi bisa mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yang besar seperti Mahatma Gandhi, atau bisa juga sukamemanipulasi dan licik seperti Machiavelli. Namun, mereka semua mempunyai kemampuan untuk memahami orang lain dan melihat dunia dari sudut pandang orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, merka dapat menjadi networker, perunding, dan guru yang ulung. (Thomas A, 2002 ).

B. Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ( Slameto. 2003).

Belajar seharusnya memiliki tiga tujuan :

1. Mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran spesifik dan dapat melakukannya dengan lebih cepat lebih baik, dan lebih mudah.

2. Mengembangkan kemampuan konseptual umum, mampu belajar menerapkan konsep yang sama atau berkaitan dengan bidang-bidang lain.

3. Mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang secara mudah dapat digunakan dalaam segala tindakkan kita. ( Dryden & Gordon, 1999:107-109 )

Metoda adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan ,sikap, kecakapan, dan keterampilan, sehingga cara-cara yang dipakai itu akan menjadi kebiasaan ( Slameto. 2003 ).

C. Manfaat belajar dengan pendekatan teori multiple intellegence.

1. Pendekatan kecerdasan linguistik

Bahasa dapat merubah spesialisasi dan fungsi otak manusia dengan menawarkan kemungkinan-kemungkinan untuk menggali dan mengembangkan kecerdasan manusia. Kegiatan bidang linguistik tidak akan pernah terlepas dari kegiatan membaca, menulis, bercerita, mendengar dan menyimak serta kegiatan lainnya. Membaca harus dapat menangkap ide pokok bacaan sehingga dapat paham dan mengerti apa yang dibaca. Untuk itu diperlukan keahlian menangkap kata-kata kunci dalam bacaan kata-kata kunci dafat berperan untuk meningkatkan daya ingat ketika menghadapi informasi dapat menggunakan. Kata-kata kunci berfungsi menghubungkan gambaran-gambaran mental untuk fakta dan angka-angka penting (Jean M, 1997 ). Belajar lebih menyenangkan apabila sesuai dengan kegemaran seperti membuat puisi atau lagu.

2. Pendekatan kecerdasan logis-matematis

Dalam sains termasuk dalam hal ini ilmu kimia banyak fakta yang tidak dapat diamati secara langsung namun dapat ditemukan melalui inferensi logika. Sehingga keberadaan ilmu logika-matematika begitu penting dalam belajar kimia.

Selain itu dikenal pula adanya hukum sebab akibat.misalnya apabila konsentrasi pereaksi diperbesar , maka reaksi berlangsung lebih cepat. Pada suatu kesetimbangan kimia akan terjadi pergeseran kesetimbangan apabila diberikan reaksi terhadap kesetimbangan tersebut. Misalnya kesetimbangan akan bergeser kearah yang berlawanan dengan arah penambahan zat. Suatu reaksi endoterm akan berlangsung baik apabila suhu system diturunkan. Penjelasan dari gejala ini dapat dijawab berdasarkan hokum sebab akibat (Liliasari, 2008)

3. Pendekatan kecerdasan spasial.

Dalam ilmu kimia banyak sekali konsep-konsep yang bersifat abstrak sehingga untuk memahaminya dibutuhkan daya imajinasi dengan bantuan gambar-gambar atau visual.

Model, misalnya merupakan bentuk tiga dimensi yang dibuat mirip dengan benda aslinya, atau bentuk dua dimensi (gambar model).Medel dalam bentuk tiga dimensi dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, sama, atau lebih kecil dari benda aslinya. Sedangkan dalam bentuk gambar , benda asli dilukis dengan gambar benda tiga dimensi.(model ini misalnya berupa model-modl atom). Bergantung pada tujuannya, model tiga dimensi dikenal :

· Model utuh

Untuk memperlihatkan keseluruhan bagian luar dari objek

· Model irisan

Untuk memperlihatkan penampang atau irisan bagian dalam suatu objek.

· Model susunan

Untuk memperlihatkan bagian-bagian penting yang dapat disusun dengan membentuk sebuah objek mirip benda aslinya

· Model kerja

Untuk memperlihatkan atau mendemonstrasikan suatu proses kerja mirip kerja benda aslinya.

Manfaat model dalam belajar adalah untuk mengkongkritkan suatu konsep atau kerja dari suatu objek. (Mulyati A, 2003 :176).

4. Pendekatan kecerdasan kinestetik-tubuh

Belajar kimia mengenal konsep-konsep kimia yang harus dihapal dan diingat dalam memori otak. Menghapal sambil melakukan suatu gerakan sangat membantu mengaktifkan memori otak. Otak kita memiliki suatu pusat kecerdasan yang disebut Bodily-kinesthetic intelligenceatau kecerdasan gerak.

Dengan melakukan gerakan tertentu akan memicu pusat kesadaran ini aktif. Lebih jauh dari itu gerakan dapat membuat otot-otot kita lebih relaks. Gerakan dapat juga membangkitkan semangat, mengusir kemalasan, dan kejenuhan, dan juga menyehatkan badan.

Teknik menghapal cepat menggunakan gerakan dapat diterapkan secara luas. Teknik ini terutama sangat membantu untuk menghapal suatu ungkapan yang harus sama persis, tepat, tanpa ada kesalahan kata demi kata. Umumnya sangat bermanfaat untuk menghapal ungkapan-ungkapan dalam bahsa asing. ( IR Agus N, 2003:64).

5. Pendekatan kecerdasan musik

Teknik menyanyi untuk menghapal cepat sudah sangat luas digunakan sampai sekarang. Umumnya teknik menyanyi digunakan anak-anak TK dan SD. Sebenarnya teknik menyanyi juga dapat diterapkan secara luas pada orang dewasa. Misalnya kita dapat menghapal syair lagu-lagu tertentu. Lebih jauh dari itu dibeberapa pesantren tengah dikembangkan agu-lagu nasyid yang mengandalkan olah vokal tanpa iringan musik. Ini juga sangat penting karena sangat membantu meningkatkan daya ingat. Musik dapat digunakan dalam belajar karena :

a) Musik adalah pengetahuan yang berharga

b) Musik menyampaikan pusaka budaya

c) Musik memiliki kaitan kecerdasan dengan masyarakat

d) Musik itu sendiri adalah kreatif dan ekspresif mandiri dan merupakan ekspresi ketinggian pikiran. (Linda C, 2002).

6. Pendekatan kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal menuntut untuk meningkatkan keterampilan berpikir. Salah satu keterampilan berpikir adalah kemampuan untuk merefleksikan apa yang melintas dalam pikiran kita. Kesadaran akan model belajar yang dipilih seseorang, berkomitmen dan bertahan dalam tugas, penyusunan tujuan sikap positif terhadap belajar, pengambilan resiko, dan memperhatikan.

Kemampuan diri pribadi harus mampu mengontrol pengalaman belajar mandiri. Sehingga memperoleh hasil belajar yang terbaik. maka Informasi fakta dan konsep sangat dibutuhkan.

7. Pendekatan kecerdasan interpersonal.

Pendekatan kecerdasan interpersonal membutuhkan orang lain untuk dapat saling bekerjasama, saling membantu, berdiskusi dan bertukar pikiran.

(Mulyati, 2003), Keuntungan penggunaan metode diskusi untuk pembelajaran antara lain :

· dapat meningkatkan rasa toleransi siswa

· memperluas wawasan dengan saling tukar ide.

· meningkatkan keterampilan proses secara aktif.

· mendorong untuk menemukan dan mengemukakan pendapat sendiri.

· mendorong untuk mengidentifikasi masalah dan mengutarakan solusinya sendiri.

Menurut hasil penelitian ( Marfuatun, 2005) ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar kimia siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ( teams game tournament ) dengan siwa yang mengikuti pelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Hal tersebut menginformasikan bahwa belajar secara kooperatif memiliki kelebihan yang positif.

BAB III

METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, yaitu literatur, data-data akurat yang diperoleh dari buku, media elektronik kemudian dianalisa dan disusun hipotesa. Secara ringkas seperti terlihat pada bagan berikut :





Masalah





Simpulan


BAB IV

PEMBAHASAN

Teori multiple intelegence dapat membantu menerima keberadaan pelajaran kimia atau unit kedalam kesempatan belajar yang banyak melibatkan perasaan. Hal ini memberikan kepuasan untuk meningkatkan prestasi dan pengalaman sebagai ciri perluasan kapasitas intelektual seseorang. Setidaknya terdapat empat intellegensi yang bertindak sebagai poin masukkan dalam kegiatan apapun. Usaha yang sungguh-sungguh akan memberikan empat kesempatan untuk mengakses informasi. Untuk memulai perencanaan pelajaran dapat mewujudkan konsep yang akan dipelajari dan mengidentifikasi intelegensi yang sekiranya paling tepat untuk digunakan dan paling disukai dalam belajar. (Linda C, 2002:2)

Tidak ada acuan model tunggal dari rancangan pelajaran berdasarkan multiple intellegensi. Pendekatan multiple intellegensi sebagai suatu kerangka pelajaran, harapan-harapan realistis harus dirangkai. Hal yang penting dalam belajar kimia dengan multiple intellegensi adalah bahwa alat-alat belajar itu tepat sesuai isinya.

A. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan linguistik.

Bahasa dapat merubah spesialisasi dan fungsi otak manusia dengan menawarkan kemungkinan-kemungkinan untuk menggali dan mengembangkan kecerdasan manusia. Berikut ini merupakan beberapa contoh pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan linguistik :

a. Bercerita.

Bercerita merupakan salah satu seni berbahasa yang paling tua dan paling banyak digunakan. Ilmu kimia merupakan suatu ilmu yang memiliki landasan historis yang menarik untuk diceritakan, seperti sejarah perkembangan model atom, sejarah penemuan unsur-unsur sejarah penemuan senyawa-senyawa baru. Hal ini tentu akan memperkaya khasanah ilmu kimia.

Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869 (http://id.wikipedia.org).

Membaca merupakan proses belajar yang banyak digunakan. Tanpa membaca proses belajar tidak mungkin dapat dilakukan. Membaca dengan efektif dapat memahami bacaan, membaca dengan efisien dapat membaca dengan cepat. Cara membaca efektif dan efisien ialah : membaca dengan tujuan yang jelas, aktif, cepat, mencermati gambar dan tabel, memikirkan isi bacaan, membuat catatan, memperbesar kosakata, dan membiaskan membaca. Membaca materi yang akan disampaikan dosen pada bahan ajar akan sangat memusatkan perhatian dan turut menentukan keberhasilan memanfaatkan kuliah (Ginting, 2003).

  1. Menulis

Agar dapat memanfaatkan kuliah dengan maksimal mahasiswa perlu mempersiapkan diri. Kuliah dengan membuat catatan biasanya lebih berhasil. Ada dua alasan, pertama catatan kuliah merupakan dokumen yang perlu dipelajari kemudian. Kedua, mencatat mengharuskan mahasiswa aktif dan lebih memperhatikan kuliah.

  1. Mendengar materi kuliah yang disampaikan.
  2. Membuat puisi kimia

Puisi tidak hanya ada dalam materi bahasa atau sastra indonesia saja. Ilmu kimia dapat dikembangkan dengan membuat puisi-puisi yang berkaitan dengan kimia. Berikut salah satu contoh puisi kimia yang bertemakan unsur hidrogen (versi terjemahan) dari ( http://www.hydrogennow.org)

Hidrogen abad

oleh Stephen Wetlesen

Bayangkan sebuah dunia dimana racun hitam keluar dari minyak
tidak lagi fouls laut, yang bulu burung,
di danau, di sungai dan air,
bensin uap tidak lagi tersedak udara
sebagai bunyi hiruk-pikuk dari clanking mesin tidak lagi deafens telinga,....

  1. Membuat kreatifitas lain yang berhubungan dengan kecerdasan linguistik lainnya seperti akronim, singkatan-singkatan dan lain sebagainya.

B. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan logis matematis

Intellegensi logis matematis dapat menjalankan tugas yang lebih luas dalam berfikir dan belajar. Grafik sebagai contoh dapat digunakan untuk menampilkan informasi.kecerdasan ini melibatkan banyak komponen perhitungan secara matematis, berfikir logis, pemecahan masalah, dan ketajaman pola-pola hubungan. Berikut ini merupakan beberapa contoh pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan logis matematis :

1.pembelajaran logika :

a. Logika induksi

logika induksi merupakan cara berfikir yang digunakan apabila seseorang membuat kesimpulan berdasarkan atau informasi atau fakta yang dimiliki dan berdasarkan prinsip-prinsip penemuan, serta dibuat dari yang spesifik ke yang umum.

Contoh : zat organik tidak berasal dari zat hidup. Pemikiran tersebut dimulai dari pemahaman terhadap serangkaian penemuan Wohler. Suatu zat organik dapat dibuat dari pemanasan zat anorganik.

b. Logika deduksi

logika deduksi merupakan suatu cara berpikir yang digunakan jika seseorang membuat pernyataan berdasarkan premis-premis yang diketahui sebelumnya.

Contoh : proses pemikiran dalam mengambil kesimpulan tentang jenis larutan A yang belum diketahui, berdasarkan hasil tes dengan kertas lakmus. Premis yang diketahui adalah bahwa asam mengubah warna indicator lakmus biru dalam larutan A berubah jadi merah, maka larutan A mungkin suatu asam . (Mulyati, 2003).

2. Model matematis.

Dalam mempelajari larutan misalnya, kita dapat mengamati sifat koligatif larutan secara langsung, misalnya mengukur tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan osmotik larutan. Untuk mempelajarinya diperlukan model matematis untuk menghitung berapa berapa besarnya besaran-besaran sifat koligatif larutan itu.

3. peta konsep

Peta konsep memudahkan untuk melukiskan adanya suatu perbandingan, jumlah relatif, perkembangan klasifikasi atau organisasi (Mulyati, 2003:169). contoh peta konsep untuk hidrokarbon.




4. Proses berfikir matematis lainnya : silogisme, membuat pola, grafik , diagram, siklus, dan lain lain.

C. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan spasial

Gambar visual adalah sebuah cara mengetahui makna kata.untuk mebangun proses belajar kimia melalui kecerdasan visual soasial berikut ini merupakan beberapa contoh pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan visual spasial :

1. Peralatan visual ( poster )

Poster merupakan kombinasi antara desain , warna lambang, bentuk dan pesan yang bermaksud untuk menarik perhatian. Poster berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif. Poster harus simple,warna kontras, menarik, pesan cepat ditangkap sekilas, umumnya berisi satu pesan. Poster tidak terlalu lama dipasang agar tidak membosankan (Mulyati, 2003). Dalam ilmu kimia banyak sekali poster yang dapat dibuat, seperti tabel priodik, bentuk molekul, hibridisasi, proses-proses analisis dan lain lain.

2. Keragaman visual

ketertarikan dan kegemaran dalam materi-materi belajar dapat dimunculkan dengan mengubah visual warna, bentuk, dan gambar (Linda C, 2002). Contoh untuk konsep asam-basa dengan kertas lakmus






asam


basa


3. Belajar dengan menggunakan model

4. Proses belajar visual lainnya seperti memunculkan rangsangan belajar dengan memasang pajangan, poster, skema, bagan disekeliling wilayah belajar yang sesuai.

D. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan kinestetik-tubuh.

Semua manusia memilki ingatan otot yang mana menjadi efektif apabila diaplikasikan dalam mempelajari pokok-pokok akdemik (Linda C, 2002). Berikut ini merupakan beberapa langkah pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan kinestetik tubuh :

1. Gerakan kretif ( tarian kimia ).

Banyak hal yang dapat dilakukan orang untuk memahami ilmu kimia, seperti yang terdapat pada jurnal.. yang menyatakan bahwa ikatan hidrogen yang terjadi pada H2O dapat diilustrasikan dengan tarian kimia.

Gambar 1. tarian kimia ikatan hidrogen H-O-H

Pada gambar diatas terlihat tangan yang saling berikatan yang menyimbolkan kuatnya ikatan hidrogen antara atom H-O-H.

1. Kartu tugas

Belajar kimia dapat menggunakan bantuan kartu tugas atau catatan-catatan kecil yang dapat memudahkan untuk menghafal dan dapat dibawa kemana-mana .

E. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan musik

Prilaku positif terhadap musik dan mengenali hubungannya dengan materi belajar merupakan suatu perilaku yang berguna. proses belajar kimia melalui kecerdasan musik dapat dilakukan beberapa hal berikut :

1. menciptakan lagu-lagu kimia

berikut ini adalah sebuah kutipan lirik lagu ( http://www.youtube.com)

Kimia organik yang bertema musik video parodying Robert Palmer's 1985 .

REFRAIN
Might as well face it, it's resistant to base. (x5)

Your potassium t-butoxide
And ammonium hydroxide
Your KOH and hydrazine
Push the pH beyond eighteen

2.menggunakan instrumen musik secara kreatif sebagai media belajar kimia.

  1. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan intrapersonal

Secara umum penghargaan terhadap diri dipandang sebagai garis besar perasaan orang terhadap dirinya sendiri. Untuk memilki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri seseorang harus merasa kaya , dapat dicintai, berkompeten dalam lingkungan, dan mampu berperan serta dalam suatu cara yang berarti bagi orang lain. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan intrapersonal dapat melalui langkah-langkah berikut:

a) Meningkatkan gaya berfikir

b) Perencanaan tugas dan kegiatan ( seperti pada lampiran tabel 1 & 2 )

c) Mendukung ekspresi dan emosi diri

d) Mengarahkan diri sendiri

  1. Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan interpersonal

Pendekatan proses belajar kimia dengan kecerdasan interpersonal dapat dilakukan dengan membentuk kelompok belajar yang efektif. Kelompk belajar yang efektif memiliki kriteria sebagai berikut :

a) Terbuka

b) Menetapkan peraturan

c) Penekanan pada pembelajaran kolaboratif

d) Belajar sebagai misi pokok

e) Fungsi kepemimpinan tersebar merata

f) Kegiatan belajar yang menyenangkan

g) Membina keterampilan etnik, sosial, dan afektif.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Proses belajar kimia melalui pendekatan teori multyple intellegence dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan teori multiple intellegensi sebagai suatu kerangka pelajaran, harapan-harapan realistis harus dirangkai. Hal yang penting dalam belajar kimia dengan multiple intellegensi adalah bahwa alat-alat belajar itu tepat sesuai isinya.

B. SARAN

1. Perlu upaya tindak lanjut berupa kegiatan ilmiah penelitian terkait dengan metoda belajar kimia melalui multyple intellegence.

2. Perlu adanya identifikasi kecerdasan yang sesuai dengan individu terkait pendekatan belajar dengan multyple intellegence untuk menunjang keberhasilan proses belajar kimia melalui multyple intellegence.

Daftar pustaka

Agus E.2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 kritik MI,EI,SQ,AQ Dan Successfully intellegence atas IQ. Bandung : Alfabeta

Baban S & Dina D.2002. Ampuh Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta : pt Elex media komputindo kelompok gramedia

Cipta Ginting.2003. Kiat Belajar Di Perguruan Tinggi Edisi 2. jakarta : penerbit PT grasindo

Dryden & Gordon.1999. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution) Belajar Akan Effektif Apabila Anda Dalam Keadaan Fun Bagian I. Keajaiban Pikiran.(eds Ahmad Baiquni). Bandung : Kaifa

IR Agus N.2003. Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum) Cara Praktis Melejitkan IQ, SQ & EQ Secara Harmonis. Bandung : Nuansa

Jean M.1997. Double Your Brain Power Meningkatkan Daya Ingat Anda Dengan Menggunakan Seluruh Otak Anda. (alih bahasa : Yahya K).Jakarta : Gramedia

Julia J.2001.panduan praktis mengajar berbasis multiple intellegence (alih bahasa : Purwanto). Bandung : Nuansa

Liliasari.2008. Peningkatan kualitas Pendidikan kimia dari pemahaman konsep kimia menjadi berfikir kimia.(booklet seminar nasional kimia 2008 jurdik kimia fmipa uny)

Linda C,Bruce C,De D.2002. Multiple Intellegence: metoda terbaru melesatkan kecerdasan .eds Suryadi & Amir. Jakarta Inisiasi Press

Marfuatun.2005. Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Kompetisi Permainan Kelompok Pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X semester 2 SMAN 9 Yogyakarta.skripsi. prodi kimia FMIPA UNY

Muhibbin S.2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Mulyati.2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Andi

Mulyati A dkk.2003. Strategi belajar Mengajar Kimia. Jurdik Kimia FMIPA UNY

Slameto.2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta PT rineka Cipta

Sumadi S.1983. Proses Belajar Mengajar Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Andi ofset

Thomas A.2002. 7 Kinds of Smart Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intellegence (alih bahasa : T Hermayo). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

BIODATA PENULIS

Nama lengkap : Komarudin

NIM : 07307141013

Jurusan/Prodi : Pendidikan kimia/kimia

Fakultas/ UNIV : MIPA/UNY

Tempat/tanggal lahir : Garut,05 Nopember 1988

Telp/HP : 081227669238

E-mail : komarudinujang@yahoo.co.id

Alamat (Domisili Universitas) : Ds. Manukan CC, Depok Sleman Yogyakarta

Riwayat Pendidikan

NO

Tingkat

Instansi

Tahun lulus

Alamat

1

SD

SDN I

LEMBANG

2001

Garut

2

SLTP

SLTPN I

KADUNGORA

2004

Garut

3

SMA

SMAN I

LELES

2007

Garut

4

UNIVERSITAS

UNY

Yogya

karta

Total Pageviews

Popular Posts