Wednesday, October 05, 2011

Maha suci Allah, Segal Puji bagiMu Yaa Rabb yang memberikan nikmat sehat. Hasil Medical Check Up Insani Medikal Center Jakarta Selatan tanggal 01 Oktober cukup memuaskan, karena berdasarkan hasil cek up kondisi tubuh dalam keadaan afiat, sehingga berkuranglah rasa cemas, Maka nikmat Tuhan yang manakah yang didustakan? Alhamdulillahirobbil’alamiin syukurku PadaMu Yaa Rabb. Terima kasih pula kepada PT. Geoservices Ltd yang telah mengadakan Medical Check Up ini untuk kami anggota Management Traine, Arga, Hengky, Yoga dan Saya. Sebelum keberangkatan kami ke Kalimantan timur 7 Oktober 2011.

Medical Check Up merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kekecewaan dan kerugian yang disebabkan. h gangguan kesehatan yang mendadak. Sebenarnya dengan melaksanakan Medical Check Up secara berkala, minimal satu tahun sekali, kesehatan Anda akan dapat termonitor dengan baik. Dengan kesehatan yang baik, semua kesibukan dan acara penting Anda yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, akan dapat berlangsung dengan sukses.

Berbagai jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dan diperiksa oleh Tim medis yang terdiri dari Dokter dan ditunjang dengan peralatan- peralatan laboratorium. Mulai dari periksa darah, tensi darah, air seni, feses, tinggi badan, berat badan, mata, paru-paru, rontgen dan rekam jantung. Tes ini memakan waktu cukup lama, mulai pukul 09.30-14.00 WIB.

1. Berat badan, Setiap orang umumnya ingin memiliki berat badan yang normal atau ideal agar terlihat proporsional di mana tinggi badan dan berat badan seimbang. Orang yang berat badannya kurang dari ideal biasanya akan terlihat kurus, sedangkan yang berat badannya di atas ideal biasanya akan terlihat gemuk. Walaupun demikian, banyak orang yang mempunyai berat badan yang tidak ideal, selama sehat maka tidak harus berjuang mengubah berat badannya menjadi berat badan ideal.

Ada banyak cara untuk mendeteksi berat badan ideal. Namun, dunia kedokteran di Indonesia mempunyai rujukan sistem pengukuran berat badan ideal. Yakni dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Cara menghitungnya juga mudah. IMT diukur dari berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Sebagai contoh saat Check Up saya mempunyai tinggai badan 165 cm, dan berat badan 62 Kg. maka berat badan ideal saya adalah. 62 : (1.65 x 1.65) = 22.77 ( Angka menunjukkan berat badan Normal atau Ideal ) Dunia medis telah menetapkan batasan untuk menandakan kondisi tubuh seseorang. Bila hasil yang diperoleh menunjukkan Angka antara 18,5 hingga 23 berarti berat badan Anda normal atau ideal. Adapun bila hasil menunjukkan angka 23 hingga 25, Anda sudah kegemukan. Angka 25 hingga 27 termasuk obesitas ringan, 27 hingga 30 disebut obesitas sedang, sementara IMT Malih sudah di atas 30. Berarti dia obesitas berat (Kompas.com)

Atau kita dapat menggunakan rumus broca. Anda dapat menggunakan rumus dibawah ini untuk menghitung berat badan ideal:

Rumus Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) X 90%

Sebagai contoh saat Check Up saya mempunyai tinggai badan 165 cm, dan berat badan 62 Kg. maka berat badan ideal saya adalah

(165 – 100) X 90% = 58,5 kg.

Perbandingan = (62-58,5) : 58,5 x 100 % = 5,98 % (ideal)

Dari nilai diatas, kita dapat membandingkan hasilnya dengan acuan dibawah ini:

* Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar
* Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
* Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya

2. Tensi Darah Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII

Kategori

Tekanan Darah

Sistolik

Tekanan Darah

Diastolik

Normal

< 120 mmHg

(dan) < 80 mmHg

Pre-hipertensi

120-139 mmHg

(atau) 80-89 mmHg

Stadium 1

140-159 mmHg

(atau) 90-99 mmHg

Stadium 2

>= 160 mmHg

(atau) >= 100 mmHg

Pemeriksaan darah yang paling sering dilakukan adalah hitung jenis sel darah lengkap (CBC, complete blood cell count), yang merupakan penilaian dasar dari komponen sel darah. Sebuah mesin otomatis melakukan pemeriksaan ini dalam waktu kurang dari 1 menit terhadap setetes darah.

Selain untuk menentukan jumlah sel darah dan trombosit, persentase dari setiap jenis sel darah putih dan kandungan hemoglobin; hitung jenis sel darah biasanya menilai ukuran dan bentuk dari sel darah merah. Sel darah merah yang abnormal bisa pecah atau berbentuk seperti tetesan air mata, bulan sabit atau jarum.

Dengan mengetahui bentuk atau ukuran yang abnormal dari sel darah merah, bisa membantu mendiagnosis suatu penyakit. Sebagai contoh sel berbentuk bulan sabit adalah khas untuk penyakit sel sabit, sel darah merah yang kecil dapat merupakan pertanda dari stadium awal kekurangan zat besi dan sel darah merah berbentuk oval besar menunjukkan kekurangan asam folat atau vitamin B12 (anemia pernisiosa).

Pemeriksaan lainnya memberikan keterangan tambahan tentang sel darah. Hitung retikulosit adalah jumlah sel darah merah muda (retikulosit) dalam volume darah tertentu. Dalam keadaan normal, retikulosit mencapai jumlah sekitar 1% dari jumlah total sel darah merah.

Jika tubuh memerlukan lebih banyak darah merah (seperti yang terjadi pada anemia), secara normal sumsum tulang akan memberikan jawaban dengan membentuk lebih banyak retikulosit. Karena itu penghitungan retikulosit merupakan penilaian terhadap fungsi sumsum tulang.

Pemeriksaan yang menentukan kerapuhan dan karakteristik selaput sel darah merah, membantu dalam menilai penyebab anemia.

Sel darah putih dapat dihitung sebagai suatu kelompok (hitung sel darah putih). Jika diperlukan keterangan yang lebih terperinci, bisa dilakukan penghitungan jenis-jenis tertentu dari sel darah putih (differential white blood cell count).

3. TES URIN DAN FESES

Dari feses, Anda bisa mendeteksi kondisi tubuh apakah sedang sakit atau sehat. Feses yang keluar dari tubuh orang sehat umumnya berbentuk seperti pisang atau berbentuk huruf S dengan kondisi lembab.Kalau bentuknya seperti kelereng kecil yang keras, berarti Anda mengalami sembelit. Juga, kalau jatuhnya ke toilet menimbulkan bunyi “plung” yang keras, berarti feses Anda keras seperti batu, itu juga pertanda tidak baik. hasil sekresi bisa menjadi pertanda awal penyakit. Feses berwarna kekuningan umumnya keluar dari tubuh orang sehat. Jika cenderung putih, bisa jadi Anda mengalami gangguan fungsi hati. Sedangkan warna hitam mencirikan ada masalah dalam organ pencernaan bagian atas. Bahkan, bisa jadi usus besar mengalami pendarahan. Feses hitam karena makanan yang telah dicerna dan mengandung darah tercampur dengan asam lambung,

Selain feses, hasil sekresi lain yang juga harus diperhatikan adalah urine. Urine yang keluar dari orang sehat berwarna bening serta tak berbau. Jika berwarna dan berbau, Anda mesti waspada. Urine berwarna kuning menandakan Anda kekurangan cairan atau dehidrasi. Minum air putih bisa membantu mengatasinya. Jika urine berwarna kemerahan, bisa jadi Anda tengah mengalami infeksi di saluran kencing. “Bahkan, tidak menutup kemungkinan Anda mengalami kelainan fungsi ginjal. Warna kecoklatan mirip air teh juga bisa menjadi tanda bahwa Anda terserang penyakit liver alias hepatitis A. Sedangkan jika kuning seperti bercampur nanah, Anda bisa saja kena penyakit kelamin. Selain warna, bau urine juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Urine penderita diabetes dan busung lapar biasanya beraroma manis. Sedangkan feses orang yang terinfeksi bakteri E coli biasanya berbau menyengat. Anda yang hobi buang air kecil malam hari atau frekuensi membuang urine lebih tinggi di malam hari, bisa menjadi tanda awal penyakit diabetes. Khusus untuk pria, jangkauan urine bahkan juga bisa menjadi pertanda. “Jika jangkauannya panjang, dua ubin dari posisi kita berdiri dengan pispot di toilet, Anda tak perlu khawatir,” ujar Marganda. Jika jangkauannya pendek, bisa jadi Anda memiliki pembesaran prostat. Apabila ini terjadi, ada baiknya Anda segera ke dokter untuk mengetahui penyebab pembesaran prostat itu.

4. Pemeriksaan Mata

Tajam penglihatan atau kemampuan anda untuk melihat detail halus dengan menggunakan penglihatan sentral, anda diperiksa dengan meminta anda untuk membaca huruf-huruf pemeriksaan mata Kartu Snellen yang hurufnya semakin mengecil, umumnya memakai jarak 6 meter. Hasil pemeriksaan dinyatakan berupa pecahan, misalnya 6/6, hal ini berarti menunjukkan bahwa pembilang menunjukkan anda diperiksa dengan jarak 6 meter, dan angka 6 penyebut menunjukkan kemampuan orang berpenglihatan normal membaca huruf terkecil. Pemeriksaan tajam penglihatan dapat dilakukan tanpa kaca mata yang anda miliki. Tajam penglihatan kanan dan kiri mungkin saja berbeda. Kelemahan tajam penglihatan pada satu mata bisa saja tanpa disadari karena mata yang kuat mendominasi persepsi penglihatan. Kelainan mungkin baru terbukti setelah anda memeriksakan diri. Bila anda sudah memakai kaca mata, kekuatan ukuran kaca dapat diukur juga. Ukuran kacamata yang biasa anda pakai merupakan data yang penting bagi dokter spesialis mata, meskipun kacamata itu jarang dipakai.
Kelainan refraksi dinyatakan apabila bayangan tidak terfokus dengan baik di retina. Kelainan refraksi mencakup:
• Mata miopa atau rabun jauh yaitu kabur apabila melihat benda-benda yang jauh.
• Mata Hipermetrropia atau rabun apabila melihat benda jauh atau dekat.
• Mata Astigmatisme yaitu terjadi distorsi penglihatan.
• Mata Presbiopia atau mata tua yaitu sulit memfokuskan obyek dekat karena kelemahan akomodasi. gerakan bola mata
Dengan pemeriksaan gerakan bola mata dapat diketahui ada tidaknya kelainan saraf otot penggerak mata, kelainan koordinasi atau mata juling. Gerakan mata normal tergantung dari fungsi dan kesehatan 12 buah otot bola mata, tiap mata ada 6 otot. Didalam mata adapula otot yang mengatur gerakan orang-orangan mata atau pupil, otot ini diperiksa dengan melihat reaksi pupil terhadap rangsangan cahaya. Adanya reaksi pupil abnormal mungkin menunjukkan adanya kelainan syaraf mata. Pemeriksaan Mata Luar
Dokter spesialis mata mengadakan observasi dengan teliti mulai dari kelopak mata, kelenjar air mata, sistem pembuangan air mata, dan kesehatan disekitar mata.

5. Tes Rontgen

Rontgen adalah alat pendeteksi yang sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran. Tetapi bagi orang awam atau yang belum pernah mengenal alat ini biasanya begitu mendengar langsung merasakan takut dan khawatir. Padahal alat ini sangat diperlukan Untuk mengetahui keadaan fisik badan, mendeteksi penyakit atau kelainan pada diderita pada tubuh kita.
Rontgen
berasal dari kata Roentgen (Wilhelm Roentgen, seorang dokter berkebangsaan Jerman) yang menemukan suatu bentuk sinar, oleh karena tidak mengetahui namanya, maka ia memberi nama sinar X, yang dikenal dengan sinar Roentgen. Nama sinar roentgen sendiri, diusulkan oleh seorang anatomist yang terkenal bernama Kolliker pada tahun 1986. Sinar yang tidak kelihatan ini mempunyai kemampuan untuk menembus segala material yang dapat menyerap sinar. Sinar Roentgen ini pertama kali dipergunakan pada dunia kedokteran pada tanggal 8 Februari 1896 di sebuah klinik di kota Dartmouth, Massachussets, Amerika Serikat.

6. Rekam Jantung / Elektrokardiogram (EKG

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Kegunaan dari EKG ini diantaranya :

DAFTAR PUSTAKA : dikutip dari berbagai sumber : Wikipedia, kompas.com, vivanews.com dll

Total Pageviews

Popular Posts