Sunday, July 12, 2015


I. Istighfar (Memohon Ampun Kepada Allah SWT)

Allah SWT Berfirman
1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih",
2. Nuh berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
3. (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaKu,
4. niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui".
5. Nuh berkata: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,
6. Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
7. dan Sesungguhnya Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
8. kemudian Sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan
9. kemudian Sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam
10. Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
 (Q.S Nuh ayat 10-12)

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam,"Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." [HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim]

Kalimat kalimat istighfar :
a. Astaghfirullohal’adzhiim
b. Subhanallohil ‘adzhiim Astaghfirulloh
c. Astaghfirullohal’adziim alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul quyyum wa atuubu ilaika.
d. Allohumma angta robbii. Laailaaha illa angta kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika mastathotu. A’udzu bika mingsyarri maa shona’tu abuu u laka bini’matika ‘alayya wa ‘a-udzu bidzambi Faghfirlii fainnahu laa yaghfirudzunuba illa angta.

II. Sedeqah (Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan mengharap ridho Allah SWT)

Allah SWT Berfirman
“ perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui “
QS Albaqarah ayat 261

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam ,’’ Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan melainkan ia akan bertambah,, bertambah,, bertambah ‘’ (HR. At Tirmidzi)

III. Shalat Dhuha

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam ‘’Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR. Muslim) 
Shalat dhuha adalah shalat sunnah minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat, yang dilakukan pada waktu dhuha (pagi hari) yaitu ketika matahari mulai naik, waktu shalat dhuha terbentang selama beberapa jam sejak 15 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur. Adapun waktu yang utama (Afdhal) untuk shalat dhuha adalah saat matahari meninggi dan sudah terasa panas.”
Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha di masjid Quba. Ia lantas mengatakan, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Pukul berapakah waktu yang dimaksud? Berdasarkan penjelasan itu, waktu terbaik shalat Dhuha adalah sekitar pukul 9 WIB untuk DKI Jakarta, pukul 8.30 WIB untuk Surabaya. Sedangkan daerah lainnya menyesuaikan, bisa melihat jadwal shalat yang telah banyak tersedia baik cetak maupun online. (bersama dakwah.com)
IV. Menyambung Silaturrahiim (Menjaga ikatan kekeluargaan, Berkunjung ke saudara, keluarga, kerabat)

Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan: ‘’Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturrahiim." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

V. Bertaqwa Kepada Allah SWT

Allah SWT Berfirman
1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu Maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak mengetahui barangkali Allah Mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.
2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(QS Ath thalaaq ayat 1-3)
Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam ,’’Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)
Definisi Taqwa dan Tawakkal :
Taqwa dari sudut bahasa :" menjaga diri dari sesuatu yg ditakuti.
Taqwa dari sudut syara':"melakukan sesuatu yg seharusnya dikerjakan dan meninggalkan sesuatu yg seharusnya ditinggalkan."

Dari sudut tahqiiqan :" tetap memelihara diri daripada kemurkaan Allah. metodenya: mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya

Rumusan: Taqwa =Takut akan Allah. Dalam bahasa yg mudah ialah menjaga batas-batas Allah SWT (halal dan haram), dalam bahasa ibarat (tamsil), Ibarat seorang yg berjalan pada jalan yg berduri dan berbatu tajam (maka dia berhati-hati).

Tawakkal: Berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Dalam bahasa yg mudah: mencari segala asbab, natijahnya (hasilnya) diserahkan kepada Allah SWT.


Tingkatan tawakkal oleh alhafidz Ibn Qayyim (Madarij asSaalikin):

Tahap 1: Tawheed yg benar adalah asas tawakkal yg betul

Tahap 2: Menyandarkan hati dan bergantung penuh kpd Allah SWT

Tahap 3: Bersangka baik terhadap Allah SWT

tahap 4: Penyerahan hati terhadap Allah

Tahap 5: Pasrah (tanpa tuntutan dan pilihan)

Rumusan: Tawakkal : penyerahan (hati) kpd Allah dengan berusaha keras. Ini tepat dengan maksud alhadis:" tambatlah terlebih dahulu unta kamu, kemudian bertawakkallah (HR at Tirmidzi)

Jika hari ini:"Kuncilah mobil kamu dan pasnglah alarm, kemudian tawakkallah."
Allahu a'alam



0 comments:

Total Pageviews

Popular Posts